Jumat, 03 Juli 2015

Cara Scan Flashdisk (FD) atau USB Dengan Windows Defender di Windows 8

Sekedar posting untuk refresh ya sob..
Sobat tentu tahu dengan OS windows 8. Apalagi bagi orang-orang yang penasaran atau orang yang ingin serba tahu, mereka akan terus update dengan pembaharuan-pembaharuan teknologi terkini, begitu juga dengan OS windows 8 ini. Kemudian ada lagi windows 10 dan entah sampai kapan Microsoft akan meningkatkan versinya atau produknya.. yang tahu hanya pihak mereka, kita hanya sebagai user atau pengguna jadi cukup menunggu aja updatetannya. Haha :V

Okelah dilanjut dengan pembahasan, mungkin bagi banyak orang sudah familiar dengan windows 8 dan mungkin juga sudah banyak orang yang memakainya. Sekedar sharing soalnya kali ini saya mencoba OS windows 8, kata orang banyak fitur yang keren :D makanya saya coba upgrade dari windows 7 ke windows 8 :D. Memang di windows 8 ini kinerja OS semakin ringan dari kita On PC sampai Shutdown PC itu cepat, sedikit berbeda dengan windows 7 apalagi dengan windows xp :V, dan bukan hanya itu saja tapi banyak juga fitur menarik lainnya (ternyata benar kata orang :D).

Nah setelah install windows 8 menemukan beberapa permasalahan tapi bisa disebut juga belum terbiasa menggunakan windows 8 melainkan bukan permasalahan.. ya terserah sobat mau menyebutnya apa..hehe salah satunya ketika kita memasukan flashdisk ke PC, di windows 8 ini ketika masuk explorer kita mengklik kanan tepat di Flashdisk itu tidak ada pilihan untuk scan virus, yang biasa bawaan Microsoft yaitu Microsoft Security Essentials. Ternyata di windows 8 ini bukan “Microsoft Security Essentials” lagi melainkan “Windows Defender” dan kita tidak perlu mendownload atau mengintstalnya karna sudah terinstal atau sepaket dengan OS windows 8.


Nah bagaimana cara kita menscan flashdisk? Sedangkan di explorer aja ketika di klik kanan tepat di flashdisknya tidak ada tulisan “Scan With Windows Defender”???. Sempat nyari-nyari di om google ada beberapa langkah untuk memunculkan “Scan With Windows Defender” ketika mengklik kanan di flashdisk atau tulisan itu otomatis akan muncul tapi setelah mencobanya cara itu belum berhasil menscan hanya sekedar menunculkan tulisan “Scan With Windows Defender” dan caranya yaitu menggunakan fitur “regedit” dan “cmd”. Tapi disini akan dijelaskan bahwa untuk scan flashdisk atau usb dengan Windows Defender tidak perlu repot-repot menggunakan fitur “regedit” atau “cmd”. Terus bagaimana caranya?? Sobat bisa lihat dibawah ini. 

1. Pastikan flashdisk atau usb terdeteksi di PC anda (bisa dilihat tanda warna merah) itu artinya flashdisk atau usb anda terdeteksi, jika tidak muncul coba cabut colok aja flashdisk atau usbnya atau restart PC anda.

 2. Buka Windows Defender, lihat scan optionsnya “Quick”

 3. Kemudian ubah scan optionsnya ke “Custom”, barulah klik “Scan Now”

 4. Akan muncul gambar seperti ini, anda pilih file mana yang akan di scan. Contoh disini “flashdisk (SHIN (F:))”, setelah menentukan file yang akan di scan, klik “Ok”

 5. Tunggu hingga proses scan selesai

6. Proses scan sudah selesai,, flashdisk atau usb anda tidak ada virusnya dan berhasil di scan “Windows Defender”

Catatan:
1. Jangan lupa anti virusnya sering di update kalau bisa seminggu sekali, tapi sebulan sekali juga tidak masalah yang penting update selalu.

2. Jangan lupa biasakan scan flashdisk atau usb yang masuk ke PC anda, lebih baik mencegah daripada memperbaiki. Hehe.. Jika ada saran lain untuk cara scan file yang simple dengan “Windows Defender” bisa tulis di komentar dan mohon maaf bila ada yang kurang dari penjelasannya. Semoga bermanfaat..

Jumat, 26 Juni 2015

Cerpen Anak Sungai (Syen)

Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.



Setelah makan merekapun beres-beres kemudian pergi ke kamar masing-masing untuk tidur. Pagi hari sudah tiba, merekapun mulai bangun di awali dengan Syen yang nangis kemudian Koci dan Sufu ikut bangun. Sufu mulai menyiapkan makan pagi, sementara Koci memandikan Syen. Setelah semuanya selesai merekapun makan pagi J.

Sambil makan Koci mengatakan “guru setelah makan kita akan pergi berlatih lagi?” Sufu “iya kita akan berlatih lagi, tapi bukan latihan seperti biasanya” Koci “latihan seperti apa itu guru?” Sufu “sudah makan dulu aja yang banyak, Syen juga kasih makan yang banyak juga biar kalian sehat”. Koci “iya guru”. Makanpun selesai.

Koci keluar rumah tidak sabar ingin berlatih lagi, tapi Sufu tidak mengajak Koci berlatih ke danau lagi melainkan hanya di depan rumah. Sufu ”Koci sekarang latihan kamu itu menumbangkan sepuluh pohon kayu, kemudian memotongnya dan bawa kesini!. Cari kayu itu dihutan, sekarang kamu tidak ditemani guru, kamu harus pergi sendiri sedangkan guru akan menjaga Syen di depan rumah dan menunggu kamu. Ingat batas waktunya sampai sore, jika sore belum selesai kamu pulang saja!” Koci “baik guru”.

Koci segera pergi ke hutan ketika sudah selesai mendengarkan perintah dari gurunya itu. Tiba dihutan banyak sekali pohon-pohon, dia pun sempat bingung karena pohon mana yang mudah untuk ditebang. Koci mulai melihat-lihat pohonnya. Ada beberapa pohon yang sudah dia tandai dan akan segera dia tebang.

Koci mulai menebang pohon satu persatu, 3 pohon sudah dia tumbangkan. Tapi Koci sudah mulai kelelahan, karena Koci menebangnya sendirian apalagi melihat pohon-pohon yang begitu besar. Koci berniat akan menebang 5 pohon dulu lalu akan memotongnya menjadi bagian kecil. Setelah beberapa saat Koci berhasil menebang 5 pohon kemudian memotongnya menjadi bagian kecil.

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . . 

Jumat, 29 Mei 2015

Cerpen Anak Sungai (Syen)

Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.



Koci dan Syen sudah meninggalkan tempat kejadian tadi, sementara sufu baru berangkat pulang. Dia berjalan perlahan-lahan sambil memikirkan tentang gambar yang ada pada salah satu kelompok gagak merah itu. Sempat terfikir apa artinya gambar tersebut?! ya sudahlah nanti juga pasti akan ada jawabannya “kata dalam hati Sufu”.

Sebelum tiba dirumah Sufu membeli makanan dulu ke pasar buat makan malam. Dia membeli ikan, sayuran dll. Setelah membeli bahan untuk makan malam barulah Sufu melanjutkan perjalannya untuk pulang ke rumahnya. Sementara Koci sedang memandikan Syen dan karena kejadian tadi cukup melelahkan, Koci dan Syen pun istirahat setelah memandikan Syen.

Sufu tiba dirumah, dia mengetuk pintu.. tok tok tok.. Syen...! Koci...! apa kalian didalam? “kata Sufu dengan suara agak keras. Tapi tidak ada jawaban dari Syen dan Koci. Sufu pun mendorong pintu perlahan ternyata tidak dikunci. Hmmmm dasar Koci pintu tidak dikunci, kemana dia ..? “kata Sufu”. Setelah mendorong pintu Sufu masuk ke rumah dan ternyata Koci dan Syen sudah tidur.

Sambil menunggu mereka bangun.. Sufu mandi kemudian dia memasak makanan yang tadi dia beli di pasar. Setelah satu jam setengah Sufu sudah selesai memasak dan sudah menyiapkannya di meja makan, tapi Koci dan Syen belum bangun juga. Sufu pun keluar sebentar merasakan angin yang berhembus dihalaman rumahnya dan terlintas lagi difikarannya tentang gambar yang ada pada tubuh Sirai.

Ketika Sufu memikirkan hal itu, Koci pun bangun terus melihat gurunya sedang berada di halaman rumah. Dia pun memanggil gurunya itu. Kata koci “Guru sudah pulang?”. Kata Sufu “Iya guru sudah pulang. Bangunkan Syen mari kita makan!”. Koci menjawab “Iya guru,.. ternyata guru sudah memasak buat kami. Hehe..”. Koci pun membangunkan Syen, Kemudian mereka makan bersama.

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . . 

Selasa, 28 April 2015

Cerpen Anak Sungai (Syen)

Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.



Pertarungan pun selesai, meskipun manusia bertopeng itu musuh tetapi Sufu menguburkannya dengan layak bersama satu orang tadi yang sudah di bunuh oleh manusia bertopeng. Setelah menguburkan kedua orang itu Sufu mencoba keluar dari hutan untuk menemui Koci dan Syen. Sufu khawatir jika Koci dan Syen tidak menuruti perintahnya tadi.

Disisi lain Koci menghawatirkan gurunya itu, ketika Sufu sudah keluar dia lega ternyata Koci dan Syen masih didalam lingkaran pelindung, begitu pun Koci merasa senang karna gurunya sudah kembali lagi, tetapi beda dengan Syen dia malah tidur -_-“... yah mungkin namanya juga anak kecil lagi di tengah pertarungan sempat-sempatnya tidur... -_-.

Sufu berbicara kepada Koci “bagus kamu mau menuruti nasihat gurumu ini, orang-orang bertopeng tadi sangat berbahaya”. Koci pun menjawab “iya guru, sebenarnya saya juga ingin keluar dari pelindung guru ini, tapi saya memikirkan jika Syen sendiri atau saya bawa takutnya membahayakan Syen, makanya saya tetap di lingkaran pelindung ini.

Sufu “dasar murid bodoh jangan berfikiran seperti itu, jika gurumu ini bilang jangan ya jangan, mengerti tidak !”. Koci “iya guru,, maaf”. Mereka pun pergi dari tempat itu menuju rumah. Sufu menyuruh Koci menggendong Syen dan menyuruhnya duluan pergi ke rumah, sementara Sufu masih penasaran dengan petunjuk yang ada pada tubuh Sirai tadi.

Sufu menemukan sesuatu dari belakang punggungnya Sirai, sesuatu itu adalah gambar atau pola yang di ukir di tubuh Sirai. Gambar itu berbentuk burung gagak yang singgah di sebuah pedang yang berdiri tegak. Sufu belum tahu pasti arti atau maksud dan tujuan dari gambar tersebut, yang pasti kelompok Gagak Merah memiliki tujuan tertentu.

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . . 

Senin, 30 Maret 2015

Cerpen Anak Sungai (Syen)

Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.



Sufu menatap manusia bertopeng itu, tetapi manusia bertopeng itu malah tertawa sambil berkata “Untuk apa kamu menatapku seperti itu? Itu hanya sia-sia, sekarang juga aku akan mengambil nyawamu!!”. Sufu menghelakan nafas dan menatapnya dengan mengulangi pertanyaan tadi “Kenapa kalian melakukan pembunuhan ini???!! Dan siapa kau sebenarnya?!

Dengan melakukan beberapa pertanyaan dan perkataan yang tegas orang bertopeng itupun mulai menjawab pertanyaan Sufu. Dengan tatapan yang tajam orang bertopeng itu menjawab “Untuk kamu saya spesialkan, pangil saya Sirai. Kami dari kelompok “Gagak Merah” akan melenyapkan siapa saja yang menghalangi tujuan kami!!!”

Setelah Sirai berkata seperti itu dia pun langsung menyerang Sufu, pertarungan mereka dimulai. Sirai menyerang dengan tinjunya, Sufu menahan pukulannya dengan sikutnya. Pertarungan yang sengit, keduanya sama-sama kuat.

Koci yang berada di luar hutan penasaran dengan suara-suara yang di timbulkan dari pertarungan itu. Dia menggenggam tangannya sendiri dengan kuat seakan ingin pergi ke dalam hutan, dia berfikir untuk nekat melihat pertarungan itu. Akan tetapi Koci tidak bisa membiarkan Syen sendirian, apalagi mengajaknya ke tengah pertarungan itu.

Akhir pertarungan mereka berdua pun mulai terlihat, Sirai kelelahan melawan Sufu. Meskipun Sufu masih belum lelah dia tetap waspada dan dia berakta kepada Sirai “Kau berbeda dengan manusia bertopeng yang muncul di desa Shato lalu, kau lumayan kuat”. Sirai bertiak “Jangan kau samakan aku dengan orang yang sudah mati !!!”
Pertarungannya dilanjutkan, Sirai kembali menyerang Sufu.... Praaaakkkk!!! Tiba-tiba Sufu mengeluarkan tekniknya dan memegang tangan Sirai. Lalu Sufu menyerangnya dengan Cakar Harimau. Serangannya itu tembus ke jantung Sirai.

Sirai terkejut dan menatap ke Sufu lalu dia mati di tangan Sufu. Setelah pertarungan itu Sufu mendapatkan beberapa petunjuk untuk mengarah ke kelompok “Gagak Merah”. Sufu tinggal mencari apa sebenarnya tujuan dari kelompok itu.

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . . 

Jumat, 20 Februari 2015

Cerpen Anak Sungai (Syen)

Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.



Burung gagak tiba-tiba muncul di pohon saat Sufu melatih Koci dan udara sekitar berubah menjadi kaku, dingin dipenuhi aura jahat. Dengan tegaknya burung gagak itu beridri di pohon sambil membunyikan suaranya.. KOAAKK..KOAAAAKKK..KOOAAAAAKKKK.....
Koci merinding ketika mendengar suara burung gagak itu dan langsung memeluk Syen.

Tetapi dengan tenangnya Sufu mengendalikan dirinya untuk menemukan orang-orang dari kelompok Gagak Merah itu. Suara burung gagak tidak berhenti-henti mengganggu konsentrasi Sufu, akan tetapi Sufu sudah menyadari akan hal itu jadi dia sedikit lebih hati-hati. Saat itu terdengar suara minta tolong, jeritan, dan tangisan. Suaranya ada dari hutan tepatnya dibelakang pohon yang di singgahi gagak itu.

Sufu meminta Koci untuk tetap diam di tempat dan tidak diperbolehkan kemana-kemana sampai dia datang kembali. Sufu pun membuat lingkaran pelindung buat Koci dan Syen agar tidak dimasuki kelompok gagak merah.
Dengan hati-hatinya Sufu masuk ke dalam hutan dekat danau itu, ditemani dengan kicauan burung gagak yang tiada henti. Sufu melihat ada orang yang bergeletak di bawah pohon, diapun mendekatinya. Orang tersebut sudah mati dan berlumuran darah, matanya melotot. Kemudian sufu memejamkan mata orang itu.

Prakkkkkkk....!!!! serangan pun mulai dilakukan kepada Sufu, orang bertopeng muncul menyerang dari atas, Sufu merasakan aura jahatnya dan langsung mengelak ke arah kiri. Tetapi ada satu orang lagi yang langsung menyerang Sufu, dengan sigap Sufu menahan pukulannya. Situasi menjadi tegang, suara pukulan itu sampai terdengar oleh Koci. Koci kaget, ingin keluar melihat apa yang terjadi di hutan tersebut, akan tetapi sebelum Sufu pergi melarang Koci untuk keluar dari lingkaran pelindung itu. Koci pun mengurungkan niatna untuk keluar dari lingkaran pelindung karna ingat apa yang dikatakan gurunya itu.

Sufu berbicara kepada dua orang bertopeng itu. “Kenapa kalian melakukan pembunuhan ini?”.
Kedua orang bertopeng itu tidak menghiraukan pertanyaan Sufu. Tetapi satu orang bertopeng yang pertama menyerang Sufu berbicara kepada temannya. “Biar aku saja yang membereskan orang ini”. Temannya pun langsung menghilang pergi dari tempat itu.
Sufu membiarkan yang satunya pergi dan mengulang pertanyaannya lagi dengan tegas kepada orang bertopeng. “Kenapa kalian melakukan pembunuhan ini???!!”

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . . 

Kamis, 29 Januari 2015

Cerpen Anak Sungai (Syen)

Anak Sungai (Syen)
Genre : Drama, Comedi, Action, Horor

Di sebuah Desa ada seorang anak muda yang terlihat cukup culun dan pendiam. Anak muda ini tidak diketahui identisanya dan nama Desa itu adalah Kurai.
Pada suatu hari anak kecil merengek dan menjerit nangis. Ayah dan ibunya tidak tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mendekat ke rumah mereka.
Ketika tengah malam, wujud dari hutan mulai muncul dan menghantui anak kecil itu. Akan tetapi kedua orangtua itu masih belum menyadari akan hal itu.
Kita bisa panggil nama anak kecil itu Syen. Karna rumah syen dekat dengan hutan tiap malam dia  suka di datangi oleh sekumpulan orang yang cukup menggangunya.
Seperti itulah awal mulanya jalan cerita ini.



Pagi sudah tiba.. saatnya memulai aktifitas baru. Pada pagi itu Koci terbangun duluan, sambil melihat Sufu dan Syen tertidur, dia tersenyum sendiri ketika mengingat kebahagiaan semalam. Koci pergi ke dapur mencuci piring bekas makanan semalam, kemudian mencuci pakaian, membereskan rumah dan membuat teh untuk Sufu kalau dia sudah bangun.
Sudah jam 9 pagi Sufu baru bangun, ketika bangun semua ruangan terlihat rapi. Sufu melihat Koci di luar sedang melamun dan memandang langit. Dia pun menghampiri Koci sambil membawa dua cangkir teh yang di buat Koci tadi.

Sufu “sedang apa kamu di sini? Dan apa yang sedang kamu lakukan?”
Koci “tidak guru, saya tidak melakukan apa-apa, hanya saja saya merasa tenang jika sedang melihat langit”.
Mereka pun berbicara sambil minum teh, mereka seperti ayah dan anak saja saling memberi masukan dan semangat. Lalu tiba-tiba Syen bangun dan menangis, mereka pun menghampiri Syen. Sambil ketawa-ketawa mereka mengajak Syen bercanda agar Syen tidak menangis lagi.

Udara siangpun sudah terasa, waktunya berlatih. Sufu mengajak Koci dan Syen ke danau lagi. Hari pertama berlatih sudah di mulai.
Sufu memberi arahan kepada Koci dan memulai latihannya. Dengan giat Koci berlatih ilmu bela diri yang di ajarkan Sufu.
Sudah 5 jam berlatih Koci kelelahan, dia pun beristirahat sejenak sedangkan Sufu menjaga Syen.

Saat itu tiba-tiba ada aura jahat yang mengena insting Sufu, dia langsung fokus kepada aura jahat itu dan memberi tahu kepada Koci untuk berhati-hati.
Sufu melihat ada seekor burung gagak di pohon, itu menandakan ada pertumpahan darah lagi yang di buat oleh kelompok itu.
Koci pun langsung mendekat kepada Sufu dan langsung menggendong Syen. Udara sekitar mulai berbeda, semuanya terdiam tenang dan fokus pada aura jahat itu.

Bagaimanakah kelanjutan kisahnya..?
Jangan lewatkan chapter selanjutnya hanya di “epulsaepul.blogspot.com”. Cerita "Anak Sungai" akan Kembali To Be Continue . .